Maria Arnoldiana Dadjan Uran
P0500214005
Refleksi Analisis Wacana Kritis V
Pada
saat itu tanggal 2 Maret 2015, kami sudah memasuki pertemuan ke VI mata kuliah
Analisis Wacana Kritis (AWK).
Perencanaan sebelumnya telah disepakati bersama bahwa diadakan presentasi
kelompok ke IV dan diskusi. Namun, kedua pemateri tidak menghadiri perkuliah
pagi itu. Berhubung perkuliahan ini harus tetap dijalankan, maka Ibu Gusnawaty,
mengajarkan kami cara menganalisis wacana sesuai dengan tugas yang telah
diberikan kepada kami minggu lalu.
Beberapa
teman telah menyelesaikan tugas analisis tersebut. Namun, sebagian besar belum menyelesaikan, apakah
tidak mengerjakan, atau belum selesai mengerjakan karena tidak tahu cara
menganalisis. Saat itu, tugasku juga
belum saya selesaikan, karena saya sendiri pun kebinggungan dan tidak begitu
tahu dan paham bagaimana cara saya harus menganalisisnya.
Kemudian,
Ibu Gusnawaty membagi kami dalam 4 kelompok dan meminta kami untuk bersama-sama
menganalisis salah satu wacana dari teman kelompok kami berdasarkan tokoh yang
menganut ideologi/prinsip sesuai dengan wacana tersebut. Kebanyakan dari kami
belum paham dan ada yang sama sekali tidak tahu bagaimana cara menganalisis
wacana ini. Melihat kebinggungan kami soal itu, akhinya dengan senang hati Ibu
Gusnawaty membimbing dan mengajarkan kepada kami cara menganalisis yang sebenarnya. Dari
kelompok ke kelompok Ibu Gusnawaty menadatangi kami, semua teman-teman belajar
dengan serius dan sangat fokus saat itu. Hal ini terlihat dari banyaknya
pertanyaan yang diajukan teman-teman kepada Ibu Gusnawaty. Artinya, ini
merupakan hal positif, bahwa kami ingin juga diajarkan dan diterapkan metode
pengajaran yang seperti ini, agar kami pun tidak hanya mengetahui teorinya saja
namun cara kerjanyanya juga yang kami
perlu pelajari. Sehingga, ketika suatu
saat, kami berada di lapangan, kami
mampu menerapakan teori dan praktiknya. Selain memperhatikan teman-teman yang
serius dan fokus belajar, saya pun memperhatikan Ibu Gusnawaty yang dengan sikapnya
yang akrab, sabar dan begitu peduli dalam mengajar kami.
Jujur, saya sangat suka pembelajaran AWK pada
pertemuan hari itu. Hal yang membuat kami terlebih saya kebinggungan dalam
menganalisis sebuah wacana adalah pada umumnya kami belum tahu teknik dasarnya,
awal kami kebinggungan dari mana kami akan memulai analisis ini. Beberapa hal
yang masih saya ingat saat itu, Ibu Gusnawaty meminta kami untuk membagikan
wacana itu dalam beberapa klausa, kemudian dibuat penomoran tiap klausa,
selanjutnya diperhatikan kata-kata yang termasuk dalam proses dan selanjutnya,
setelah semuanya sudah dipilah-pilah menurut kelompoknya, barulah di analisis
menurut tokoh AWK. Disini, saya baru mengerti bagaimana pijakan awal kami harus
memulai analisis. Ini menjadi satu hal yang positif dan sangat bermanfaat buat saya
dan teman-teman, bahwa menganalisis suatu wacana itu tidak sulit, yang penting
tahu bagaimana teknik awalnya, sehinggah pada pagi itu setelah berakhirnya
kuliah AWK, saya mendapat lagi satu ilmu baru yang memudahkan saya untuk
menganilis wacana, teks ataupun berita. Bagi saya, hal ini memotifasi saya,
untuk lebih punya kemauan belajar AWK ini. Diakhir refleksi saya ini, secara
pribadi saya ucapkan terima kasih ya...Ibu Gusnawaty atas kebaikan hati yang
telah membantu dan mengajar kami pagi itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar