Minggu, 15 Maret 2015

REFLEKSI MARIA 5

Maria Arnoldiana Dadjan Uran
P0500214005
Refleksi Analisis Wacana Kritis V
                Pada saat itu tanggal 2 Maret 2015, kami sudah memasuki pertemuan ke VI mata kuliah Analisis Wacana Kritis (AWK).  Perencanaan sebelumnya telah disepakati bersama bahwa diadakan presentasi kelompok ke IV dan diskusi. Namun, kedua pemateri tidak menghadiri perkuliah pagi itu. Berhubung perkuliahan ini harus tetap dijalankan, maka Ibu Gusnawaty, mengajarkan kami cara menganalisis wacana sesuai dengan tugas yang telah diberikan kepada kami minggu lalu.
                Beberapa teman telah menyelesaikan tugas analisis tersebut. Namun,  sebagian besar belum menyelesaikan, apakah tidak mengerjakan, atau belum selesai mengerjakan karena tidak tahu cara menganalisis.  Saat itu, tugasku juga belum saya selesaikan, karena saya sendiri pun kebinggungan dan tidak begitu tahu dan paham bagaimana cara saya harus menganalisisnya.
                Kemudian, Ibu Gusnawaty membagi kami dalam 4 kelompok dan meminta kami untuk bersama-sama menganalisis salah satu wacana dari teman kelompok kami berdasarkan tokoh yang menganut ideologi/prinsip sesuai dengan wacana tersebut. Kebanyakan dari kami belum paham dan ada yang sama sekali tidak tahu bagaimana cara menganalisis wacana ini. Melihat kebinggungan kami soal itu, akhinya dengan senang hati Ibu Gusnawaty membimbing dan mengajarkan kepada kami  cara menganalisis yang sebenarnya. Dari kelompok ke kelompok Ibu Gusnawaty menadatangi kami, semua teman-teman belajar dengan serius dan sangat fokus saat itu. Hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan teman-teman kepada Ibu Gusnawaty. Artinya, ini merupakan hal positif, bahwa kami ingin juga diajarkan dan diterapkan metode pengajaran yang seperti ini, agar kami pun tidak hanya mengetahui teorinya saja namun  cara kerjanyanya juga yang kami perlu pelajari.  Sehingga, ketika suatu saat,  kami berada di lapangan, kami mampu menerapakan teori dan praktiknya. Selain memperhatikan teman-teman yang serius dan fokus belajar, saya pun memperhatikan Ibu Gusnawaty yang dengan sikapnya yang akrab, sabar dan begitu peduli dalam mengajar kami.
 Jujur, saya sangat suka pembelajaran AWK pada pertemuan hari itu. Hal yang membuat kami terlebih saya kebinggungan dalam menganalisis sebuah wacana adalah pada umumnya kami belum tahu teknik dasarnya, awal kami kebinggungan dari mana kami akan memulai analisis ini. Beberapa hal yang masih saya ingat saat itu, Ibu Gusnawaty meminta kami untuk membagikan wacana itu dalam beberapa klausa, kemudian dibuat penomoran tiap klausa, selanjutnya diperhatikan kata-kata yang termasuk dalam proses dan selanjutnya, setelah semuanya sudah dipilah-pilah menurut kelompoknya, barulah di analisis menurut tokoh AWK. Disini, saya baru mengerti bagaimana pijakan awal kami harus memulai analisis. Ini menjadi satu hal yang positif dan sangat bermanfaat buat saya dan teman-teman, bahwa menganalisis suatu wacana itu tidak sulit, yang penting tahu bagaimana teknik awalnya, sehinggah pada pagi itu setelah berakhirnya kuliah AWK, saya mendapat lagi satu ilmu baru yang memudahkan saya untuk menganilis wacana, teks ataupun berita. Bagi saya, hal ini memotifasi saya, untuk lebih punya kemauan belajar AWK ini. Diakhir refleksi saya ini, secara pribadi saya ucapkan terima kasih ya...Ibu Gusnawaty atas kebaikan hati yang telah membantu dan mengajar kami pagi itu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar