SITI UMI SALAMAH
P0500214008
REFLEKSI DISKUSI TENTANG LINGUISTIK KRITIS VERSUS
ANALISIS WACANA KRITIS
(Pertemuan
tgl. 16-2-2015)
Pertemuan ketiga ini kami
mendiskusikan tentang “LINGUISTIK KRITIS VERSUS ANALISIS WACANA KRITIS” yang
seharusnya dipresentasikan oleh dua orang. Karena nurliah sakit, maka devi
menjadi presenter tunggal. Meskipun demikian Devi dapat menyajikan materi
dengan baik serta dapat menjawab pertanyaan –pertanyaan dari kami.
Dari diskusi hari
ini kami dapat poin bahwa linguistik kritis berbeda dengan analisis wacana
kritis. Linguistik kritis merupakan
kajian ilmu bahasa yang menganalisis mengenai hubungan-hubungan kekuasaan
tersembunyi beserta proses-proses ideologis yang terdapat dalam teks-teks lisan
maupun tulisan. Analisis wacana kritis sering disebut sebagai metode analisis
yang mempertemukan ilmu bahasa (linguistik dan susastra), sosial, politik, dan
budaya. Analisis wacana kritis memiliki agenda untuk mengungkapkan politik yang
tersembunyi dalam atau dibalik analisis wacana/diskursus yang secara sosial
dominan dalam masyarakat.
Pada materi kali ini saya mulai
menyadari bahwa analisis wacana kritis ternyata tidak hanya melibatkan sisi
linguistik belaka seperti kosa kata
(diksi), stuktur kalimat serta aspek semantis dan pragmatis, kohesi dan koherensi, tetapi juga melibatkan unsur-unsur
lain di luar aspek linguistik itu. Budaya, kekuasaan, konteks sosial juga turut
berperan dalam menentukan ke arah mana wacana itu akan dianalisis. Disamping itu pendekatan-pendekatan yang
berbeda-beda juga menentukan arah dalam menganalisis sebuah wacana. Hanya saja
nantinya kita harus bisa menyesuaikan jenis wacana dengan model pendekatannya.
Tentunya hal ini merupakan keluasan dan
fleksibilitas dari suatu wacana. Mungkin inilah yang membuat orang lebih
tertarik dengan analisis wacana kritis daripada analisis wacana yang hanya
bersifat deskriptif. Karena analisis wacana kritis lebih memberikan ruang
analogi dan skope yang lebih luas kepada peneliti, dan lebih banyak aspek yang bisa dilihat dalam menganalisis
sebuah wacana. Tinggal memilih pendekatan apa yang akan digunakan dalam
menganalisis wacana tersebut. Sungguh ini merupakan hal yang menarik dan
menantang untuk diteliti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar