SITI UMI SALAMAH
P0500214008
REFLEKSI DISKUSI
TENTANG TOKOH AWK, IDEOLOGI DAN KONTEKS SOSIAL
(PERTEMUAN TGL.
2-3-2015)
Pada hari ini
kelompok kami (saya dan Nila) yang menjadi presenter Materi tentang Analisis
Wacana Kritis (Tokoh, Ideologi dan Konteks Sosial). Dengan persiapan yang cukup
matang dan terencana, kami menyajikan materi tersebut secara bergiliran. Nila
menyampaikan Tokoh-tokoh AWK yang meliputi biografi, foto, pemikirannya, model
analisisnya dan karya-karya mereka. Saya kemudian melanjutkan presentasi
tentang ideologi dan konteks sosial.
Pada awalnya ada
kekhawatiran di hati saya (sebagaimana komentar Ibu), jangan-jangan apa yang
kami paparkan tadi tidak membuat teman-teman dapat poin terkait dengan materi
kami. Karena pada awal diskusi hanya muncul satu tanggapan dan satu pertanyaan.
Tetapi begitu kami menjawab pertanyaan pertama mulailah muncul beberapa pertanyaan
dati teman-teman. Tentu saja kami sudah siap untuk menjawab pertanyaan
teman-teman dan memberi feedback terhadap tanggapan, bahkan untuk memperjelas
kami berikan contoh-contohnya.
Saya sendiri
terus terang sangat cocok sekali ketika mendapat bagian tentang ideologi,
apalagi jika dikaitkan dengan analisis wacana kritis. Sebagai seorang aktifis
partai politik, saya sering sekali mencermati berbagai fenomena-fenomena
ideologis yang saat ini berkembang baik skala lokal, nasional maupun
internasional. Saya sangat tertarik dengan analisis wacana kritis model
Foucault yang diadopsi juga oleh Sara
Mills dengan menggunakan pendekatan Prancis, karena fenomena-fenomena yang
sering saya amati ternyata sangat cocok jika dianalisis dengan pendekatan
mereka. Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam dunia yang super canggih ini, siapa
yang memiliki media, dialah yang kemudian menguasai opini umum yang berlaku
dalam masyarakat. Karena melalui media inilah mereka membidikkan opini-opini
mereka dengan wacana-wacana yang dapat membius masyarakat agar terseret
mengikuti arus opini mereka. Seperti ketika panas-panasnya pilpres kemaren,
kemudian maraknya aksi demo karena kenaikan harga BBM, konflik terbuka antara
KPK dan Polri, perseteruan Ahok dengan DPRD DKI, tarik ulur eksekusi mati
terhadap terpidana mati asal Australia dan masih banyak lagi. Semua wacana
tersebut dapat dianalisis dengan pendekatan Perancis. Namun tidak menutup
kemungkinan juga dapat dianalisis dengan model yang dianut oleh tokoh lainnya.
Teori-teori yang dikemukakan oleh para Tokoh AWK
inilah yang nantinya dapat digunakan sebagai pisau analisis bagi mereka yang
melakukan tinjauan Analisis wacana Kritis
dalam penelitiannya. Untuk lebih
praktisnya, pada akhir perkuliahan Ibu memberikan kami masing-masing tugas
untuk menganalisis wacana dengan model yang berbeda-beda berdasarkan teori
tokoh AWK sebagai pisau analisisnya. Untuk itu kami juga harus mampu
mencocokkan jenis wacana dengan pemikiran tokoh yang diberikan kepada kami. Ini
adalah tantangan yang saya kira cukup bagus karena melatih kami melakukan
analisis, mengidentifikasi jenis wacana dan mencocokkan wacana dengan teori
yang digunakan. Secara tidak langsung, hal Ini dapat melatih kami melakukan
penelitian kecil-kecilan menuju thesis yang akan kami susun nantinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar