Minggu, 08 Maret 2015

REFLEKSI SITI UMI SALAMAH 4



SITI UMI SALAMAH
P0500214008
REFLEKSI DISKUSI TENTANG TOKOH AWK, IDEOLOGI DAN KONTEKS SOSIAL
(PERTEMUAN TGL. 2-3-2015)
           
Pada hari ini kelompok kami (saya dan Nila) yang menjadi presenter Materi tentang Analisis Wacana Kritis (Tokoh, Ideologi dan Konteks Sosial). Dengan persiapan yang cukup matang dan terencana, kami menyajikan materi tersebut secara bergiliran. Nila menyampaikan Tokoh-tokoh AWK yang meliputi biografi, foto, pemikirannya, model analisisnya dan karya-karya mereka. Saya kemudian melanjutkan presentasi tentang ideologi dan konteks sosial. 
Pada awalnya ada kekhawatiran di hati saya (sebagaimana komentar Ibu), jangan-jangan apa yang kami paparkan tadi tidak membuat teman-teman dapat poin terkait dengan materi kami. Karena pada awal diskusi hanya muncul satu tanggapan dan satu pertanyaan. Tetapi begitu kami menjawab pertanyaan pertama mulailah muncul beberapa pertanyaan dati teman-teman. Tentu saja kami sudah siap untuk menjawab pertanyaan teman-teman dan memberi feedback terhadap tanggapan, bahkan untuk memperjelas kami berikan contoh-contohnya.
Saya sendiri terus terang sangat cocok sekali ketika mendapat bagian tentang ideologi, apalagi jika dikaitkan dengan analisis wacana kritis. Sebagai seorang aktifis partai politik, saya sering sekali mencermati berbagai fenomena-fenomena ideologis yang saat ini berkembang baik skala lokal, nasional maupun internasional. Saya sangat tertarik dengan analisis wacana kritis model Foucault yang diadopsi juga oleh  Sara Mills dengan menggunakan pendekatan Prancis, karena fenomena-fenomena yang sering saya amati ternyata sangat cocok jika dianalisis dengan pendekatan mereka. Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam dunia yang super canggih ini, siapa yang memiliki media, dialah yang kemudian menguasai opini umum yang berlaku dalam masyarakat. Karena melalui media inilah mereka membidikkan opini-opini mereka dengan wacana-wacana yang dapat membius masyarakat agar terseret mengikuti arus opini mereka. Seperti ketika panas-panasnya pilpres kemaren, kemudian maraknya aksi demo karena kenaikan harga BBM, konflik terbuka antara KPK dan Polri, perseteruan Ahok dengan DPRD DKI, tarik ulur eksekusi mati terhadap terpidana mati asal Australia dan masih banyak lagi. Semua wacana tersebut dapat dianalisis dengan pendekatan Perancis. Namun tidak menutup kemungkinan juga dapat dianalisis dengan model yang dianut oleh tokoh lainnya.
Teori-teori yang dikemukakan oleh para Tokoh AWK inilah yang nantinya dapat digunakan sebagai pisau analisis bagi mereka yang melakukan tinjauan Analisis wacana Kritis    dalam penelitiannya. Untuk lebih praktisnya, pada akhir perkuliahan Ibu memberikan kami masing-masing tugas untuk menganalisis wacana dengan model yang berbeda-beda berdasarkan teori tokoh AWK sebagai pisau analisisnya. Untuk itu kami juga harus mampu mencocokkan jenis wacana dengan pemikiran tokoh yang diberikan kepada kami. Ini adalah tantangan yang saya kira cukup bagus karena melatih kami melakukan analisis, mengidentifikasi jenis wacana dan mencocokkan wacana dengan teori yang digunakan. Secara tidak langsung, hal Ini dapat melatih kami melakukan penelitian kecil-kecilan menuju thesis yang akan kami susun nantinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar