Minggu, 15 Maret 2015

REFLEKSI NILA 5



REFLEKSI ANALISIS WACANA KRITIS V
Pagi ini, Senin 9 Maret 2015, tidak ada presentasi makalah berhubung seluruh anggota kelompok berhalangan hadir. Oleh sebab itu, dosen pengampu mata kuliah ini, ibu Dr. Gusnawaty, M.Hum, memanfaatkan waktu tersebut untuk membahas tugas yang diberikan minggu sebelumnya. Dalam diskusi tersebut, bersama teman (Siti Umi Salamah), kami membahas model analisis Foucault dan Van Dijk. Adapun hal yang mengesankan hari ini adalah dosen kami menanyakan kendala serta hal apa yang telah kami pelajari berhubungan dengan tugas secara langsung satu per satu, sehingga suasana menjadi akrab dan lebih santai.
Berdasarkan diskusi dengan teman dan juga dosen, saya mempelajari satu hal. Pada awalnya, dalam membuat sebuah analisis dengan model Van Dijk, saya berpatokan pada beberapa contoh analisis yang saya download dari internet. Semua contoh analisis tersebut mendeskripsikan hasil analisis sebuah wacana yang utuh secara detail mengenai tiga dimensi analisis Van Dijk. Namun, saya masih belum mendapat gambaran yang jelas mengenai langkah awal dalam menganalisis teks. Barulah setelah dijelaskan oleh dosen kami bahwa dalam membuat sebuah analisis yang berhubungan dengan teks, terlebih dahulu menguraikan teks tersebut berdasarkan klausa. Kemudiaan diidentifikasi jenis-jenis proses yang terjadi dalam klausa. Selain itu, partisipan yang terlibat dalam wacana juga harus diuraikan baik itu partisipan bernyawa maupun tidak. 

 
Penjelasan tersebut sangat berkaitan dengan model analisis saya, yakni model Van Dijk yang menganalisis teks berdasarkan adegan dalam wacana. Menganalisis adegan inilah yang awalnya tidak saya mengerti, karena beberapa contoh hanya menunjukkan hasil akhir tanpa menunjukkan proses. Namun, akhirnya saya memahami bahwa adegan yang dimaksud dalam teks tersebut yakni mengenai proses serta partisipan yang terlibat dalam wacana. Adapun uraian mengenai teks tersebut tidak hanya dapat digunakan dalam model analisis Van Dijk, namun juga dapat digunakan oleh semua model analisis. Oleh sebab itu, dalam menganalisis wacana terlebih dahulu membuat uraian yang detail dari wacana yang akan dianalisis untuk memudahkan teman-teman dalam membuat analisis teks.

1 komentar: